4 Upacara Kematian Dalam Proses Pemakaman Orang Tionghoa


ruang-rumah-duka-adijasa-surabaya32

Adijasa Surabaya – Upacara tradisional kematian etnis Tionghoa di Indonesia dibagi dalam 7 kegiatan yang dimulai ketika seseorang meninggal hingga masuk ke masa berkabung.

Tujuh kegiatan tersebut meliputi: upacara sembahyang tutup peti (Jib Bok) dilanjutkan dengan Mai Song, Sang Cong dan Jib Bong hingga paling terakhir adalah Tai Siang. Namun di sini hanya akan dijelaskan 4 kegiatan saja.

4 Makna upacara kematian etnis Tionghoa

1.      Upacara Jib Bok

Dalam bahasa Hokian, Jib Bok berarti upacara memasukkan jenazah dalam peti mati. Selama jenazah tersebut disemayamkan, jenazah telah diberikan penghormatan yang ritualnya dipimpin seorang Saing Kong atau Thokong. 

Anggota keluarga akan berkumpul dengan balutan pakaian berkabung dan diminta untuk membakar dupa, berlutut bahkan mengelilingi peti mati terus menerus. Sementara yang tidak berkumpul bisa membeli bunga papan duka cita dan mengirimkannya ke rumah duka.

Seorang Thokong memiliki beragam tugas sakral dalam upacara ini:
·         Bertugas untuk memandikan jenazah menggunakan air kembang lima rupa yang kemudian dicampurkan arak putih. Arak putih dipakai sebagai pengharum air untuk memandikan jenazah. Dimandikan di sini bukan secara harfiah jenazah dimandikan, melainkan hanya dilap dengan kain basah.

·         Setelah jenazah selesai diusap tubuhnya, jenazah akan digantikan pakaiannya dengan mengenakan pakaian yang terbaik atau cukup memakai pakaian rapi. Berdasarkan keterangan dari toko Kong Hu Chu, pakaian yang hendaknya dikenakan pada jenazah adalah pakaian pernikahannya, namun bila pakaian tersebut sudah rusak atau hilang, maka cukup dikenakan pakaian favoritnya saja. Tidak lupa pula untuk menempatkan seluruh barang favorit mendiang ke dalam peti matinya.

·         Jenazah yang selesai didandani akan langsung dipindahkan ke ruang depan rumah yang sebelumnya telah diatur khusus, jenazah bisa saja dimandikan di tempat ini, namun harus menggunakan kain penutup ruangan yang dibuat dari material kain warna-warni dan bermotif bunga jadi tidak memberikan kesan seram dan menakutkan. Di kota besar, termasuk Surabaya, orang lebih memilih untuk mengurus jenazah dengan meminta bantuan Thokong dari rumah duka Adijasa.

·         Thokong dibantu oleh asistennya akan membantu mempersiapkan peti jenazah. Detail peti jenazah akan diteliti untuk memastikan jika peti jenazah berada dalam kondisi bagus dan terawat, artinya siap untuk digunakan. Pada dasarnya, peti mati akan dibeli di perusahaan penyedia peti mati. Mahal murahnya peti mati, itu tergantung dari ukuran dan kualitas materialnya.

2.      Upacara Mai Song

Mai Song menurut dialek Hokkian artinya pintu duka. Bagi orang Tionghoa keturunan Jawa Barat, upacara ini biasa diartikan sebagai malam pemberangkatan jenazah dan biasanya banyak orang hadir serta mereka yang mengirimkan bunga papan duka cita. Sedangkan di luar kepulauan Jawa, tidak mengenal Mai Song.

Pada umumnya, upacara ini dilakukan dalam tiga tahapan penting, yakni penaikan dupa, lalu pembacaan surat doa dan yang terakhir adalah penghormatan yang dilakukan bersama-sama pada jenazah dengan membungkukkan tubuh ke depan jenazah, dilakukan sebanyak 3x.

Zaman dahulu dan masa kini, orang Tionghoa yang memegang teguh tradisi Mai Song akan melakukan upacara pintu duka ini di rumah namun jika berhalangan dan ingin melakukannya di rumah duka Adijasa, maka pihak yayasan yang akan membantu melaksanakannya, jika anggota keluarga ingin ikut membantu maka dipersilakan untuk berpartisipasi.

Upacara Mai Song akan diselenggarakan di malam menjelang pemberangkatan jenazah di saat seluruh anggota keluarga telah datang, pesan bunga papan duka Surabaya telah banyak dikirimkan dan tamu berkumpul. 

Kronologis dari upacara Mai Song sebagai berikut:

·         Saat upacara dimulai, para peserta dipersilakan untuk berdiri menghadap peti mati dan altar. Ketika semua tamu sudah berdiri dengan tertib maka akan dilaksanakan penaikan dupa yang dipimpin secara langsung oleh rohaniawan konfusiani yang dibantu dua asistennya.

·         Dilanjutkan dengan pembacaan doa dan nyanyian dari seluruh tamu atau peserta upacara. Lagu cukup dinyanyikan dengan irama yang sedang sehingga tidak akan menutupi suara imam.
·         Selesai membacakan, Imam akan membakar surat doanya. Penyempurnaan surat doa serta prosesi penaikan dupa akan diiringi oleh lagu.

·         Upacara diselesaikan dengan memberikan penghormatan bersama pada jenazah dengan membungkukkan badan sebanyak 3x.

3.      Upacara Sang Cong

Sang Cong dalam bahasa Hokkian bisa diartikan sebagai upacara untuk mengantarkan jenazah ke area pemakaman. Upacara ini sebenarnya tidak berbeda jauh dari Mai Song, bedanya upacara ini diselenggarakan di pagi hari di saat jenazah hendak diberangkatkan baik dari rumah salah satu anggota keluarga maupun dari rumah duka. Sang Cong hanya bisa dimulai jika seluruh tamu sudah datang, baik membawa bunga duka Adijasa atau tidak.

Tiap tamu yang hadir dengan bunga duka Adijasa atau tidak harus melakukan penghormatan terlebih dahulu pada mendiang dengan cara menaikkan dupa atau bersembahyang tepat di depan altar yang tersedia baru diperkenankan untuk duduk. 

Sang Cong memiliki tatanan acara sebagai berikut:

·         Fokus dari Sang Cong adalah dilakukan ketika jenazah hendak diberangkatkan menuju area pemakaman dari rumah duka atau rumah anggota keluarga.

·         Seluruh tamu yang datang diperkenankan untuk berdiri menghadap ke arah altar persembahyangan lalu menaikan dupa yang dipimpin imam.

·         Selesai prosesi penaikan dupa, maka imam akan membacakan doa yang diiringi dengan nyanyian para tamu.

·         Setelah surat doa dibacakan, maka surat doa akan dibakar dengan tujuan supaya doa bisa sampai ke Tuhan.

·         Dilanjutkan dengan penaikan dupa sekaligus penyempurnaan dari surat doa yang masih diiringi dengan lagu.

·         Sang Chong akan selesai ketika peserta melakukan penghormatan secara bersamaan dengan membungkukkan badan ke arah altar persembahyangan sebanyak 3x berturut-turut.  Lalu peserta membubarkan diri untuk mempersiapkan diri ke tempat pemakaman

Dalam prosesi ini, pihak keluarga juga diwajibkan untuk mengenakan pakaian berkabung. Pakaian ini akan dipakai setelah menjalankan upacara Jib Bok, tiap anggota memiliki aturan pangkat pakaian berkabung yang telah disesuaikan dengan tradisi.

Lalu saat jenazah hendak di bawah ke pemakaman, anak sulung laki-laki atau anak yang paling dituakan dan harus laki-laki dari anggota keluarga akan berjalan di depan peti mati dengan membawa abu leluhur serta foto anggota keluarga yang telah meninggal, beberapa ada yang membawa bunga dari toko bunga Surabaya.

4.      Upacara Jib Gong

Jib Gong artinya masuk lubang atau lebih mudah disebut sebagai upacara pemakaman. Tradisi upacara kematian yang diyakini oleh umat Kong Hu Chu, yang mengantarkan jenazah hingga ke area pemakaman. 

Bukan hanya petugas upacara atau para tamu saja, seluruh anggota keluarga juga harus ikut serta dan menyaksikan prosesi penurunan peti mati jenazah ke dalam lubang kubur hingga upacara Jib Gong ini dianggap selesai.

Anggota keluarga serta kerabat akan melemparkan segenggam tanah sebelum peti jenazah ditimbun dan ditabur bunga dari toko bunga Surabaya. Di akhir proses pemakaman, seluruh pakaian yang dipakai pelayat akan dibakar bersama-sama untuk menghindari kesialan atau nasib buruk.

Ritual upacara kematian tradisi Tionghoa memang panjang, tidak heran jika kini banyak keturunan Tionghoa yang lebih memilih menggunakan jasa rumah duka tepercaya untuk menyelenggarakan seluruh upacara tersebut bahkan ada yang melakukannya hingga upacara Tai Siang. Sedangkan yang tidak bisa hadir dan menjalankan upacara umumnya akan menitipkan pesan bunga papan duka Surabaya.

Agustina Florist sebagai toko bunga yang sudah memiliki pengalaman cukup tinggi dalam bidang pelayanan karangan bunga, siap menerima pemesanan dan pengiriman karangan bunga segar sesuai dengan budget maupun kebutuhan anda.

Hubungi kami :

HP : 0812 3343 7027
WA : 0818 0329 1424
Email : agustinaflorist44@gmail.com
Website Katalog : clianthabunga.com

Tidak ada komentar untuk "4 Upacara Kematian Dalam Proses Pemakaman Orang Tionghoa"