4 Upacara Kematian Dalam Proses Pemakaman Orang Tionghoa
Adijasa Surabaya – Upacara
tradisional kematian etnis Tionghoa di Indonesia dibagi dalam 7 kegiatan yang
dimulai ketika seseorang meninggal hingga masuk ke masa berkabung.
Tujuh kegiatan tersebut meliputi: upacara sembahyang tutup peti (Jib Bok) dilanjutkan dengan Mai Song, Sang Cong dan Jib Bong hingga paling terakhir adalah Tai Siang. Namun di sini hanya akan dijelaskan 4 kegiatan saja.
Tujuh kegiatan tersebut meliputi: upacara sembahyang tutup peti (Jib Bok) dilanjutkan dengan Mai Song, Sang Cong dan Jib Bong hingga paling terakhir adalah Tai Siang. Namun di sini hanya akan dijelaskan 4 kegiatan saja.
4 Makna upacara kematian etnis Tionghoa
1.
Upacara Jib Bok
Dalam bahasa
Hokian, Jib Bok berarti upacara memasukkan jenazah dalam peti mati. Selama
jenazah tersebut disemayamkan, jenazah telah diberikan penghormatan yang
ritualnya dipimpin seorang Saing Kong atau Thokong.
Anggota keluarga akan
berkumpul dengan balutan pakaian berkabung dan diminta untuk membakar dupa,
berlutut bahkan mengelilingi peti mati terus menerus. Sementara yang tidak
berkumpul bisa membeli bunga papan duka cita dan
mengirimkannya ke rumah duka.
Seorang Thokong
memiliki beragam tugas sakral dalam upacara ini:
·
Bertugas untuk memandikan jenazah
menggunakan air kembang lima rupa yang kemudian dicampurkan arak putih. Arak
putih dipakai sebagai pengharum air untuk memandikan jenazah. Dimandikan di
sini bukan secara harfiah jenazah dimandikan, melainkan hanya dilap dengan kain
basah.
·
Setelah jenazah selesai diusap
tubuhnya, jenazah akan digantikan pakaiannya dengan mengenakan pakaian yang
terbaik atau cukup memakai pakaian rapi. Berdasarkan keterangan dari toko Kong
Hu Chu, pakaian yang hendaknya dikenakan pada jenazah adalah pakaian
pernikahannya, namun bila pakaian tersebut sudah rusak atau hilang, maka cukup
dikenakan pakaian favoritnya saja. Tidak lupa pula untuk menempatkan seluruh
barang favorit mendiang ke dalam peti matinya.
·
Jenazah yang selesai didandani akan
langsung dipindahkan ke ruang depan rumah yang sebelumnya telah diatur khusus,
jenazah bisa saja dimandikan di tempat ini, namun harus menggunakan kain
penutup ruangan yang dibuat dari material kain warna-warni dan bermotif bunga
jadi tidak memberikan kesan seram dan menakutkan. Di kota besar, termasuk
Surabaya, orang lebih memilih untuk mengurus jenazah dengan meminta bantuan
Thokong dari rumah duka Adijasa.
·
Thokong dibantu oleh asistennya akan
membantu mempersiapkan peti jenazah. Detail peti jenazah akan diteliti untuk
memastikan jika peti jenazah berada dalam kondisi bagus dan terawat, artinya
siap untuk digunakan. Pada dasarnya, peti mati akan dibeli di perusahaan
penyedia peti mati. Mahal murahnya peti mati, itu tergantung dari ukuran dan
kualitas materialnya.
2.
Upacara Mai Song
Mai Song menurut
dialek Hokkian artinya pintu duka. Bagi orang Tionghoa keturunan Jawa Barat,
upacara ini biasa diartikan sebagai malam pemberangkatan jenazah dan biasanya banyak
orang hadir serta mereka yang mengirimkan bunga papan duka cita. Sedangkan di
luar kepulauan Jawa, tidak mengenal Mai Song.
Pada umumnya,
upacara ini dilakukan dalam tiga tahapan penting, yakni penaikan dupa, lalu
pembacaan surat doa dan yang terakhir adalah penghormatan yang dilakukan
bersama-sama pada jenazah dengan membungkukkan tubuh ke depan jenazah,
dilakukan sebanyak 3x.
Zaman dahulu dan
masa kini, orang Tionghoa yang memegang teguh tradisi Mai Song akan melakukan
upacara pintu duka ini di rumah namun jika berhalangan dan ingin melakukannya
di rumah duka Adijasa, maka pihak
yayasan yang akan membantu melaksanakannya, jika anggota keluarga ingin ikut
membantu maka dipersilakan untuk berpartisipasi.
Upacara Mai Song
akan diselenggarakan di malam menjelang pemberangkatan jenazah di saat seluruh anggota keluarga telah
datang, pesan bunga papan duka Surabaya telah
banyak dikirimkan dan tamu berkumpul.
Kronologis dari upacara Mai Song sebagai
berikut:
·
Saat upacara dimulai, para peserta
dipersilakan untuk berdiri menghadap peti mati dan altar. Ketika semua tamu
sudah berdiri dengan tertib maka akan dilaksanakan penaikan dupa yang dipimpin
secara langsung oleh rohaniawan konfusiani yang dibantu dua asistennya.
·
Dilanjutkan dengan pembacaan doa dan
nyanyian dari seluruh tamu atau peserta upacara. Lagu cukup dinyanyikan dengan
irama yang sedang sehingga tidak akan menutupi suara imam.
·
Selesai membacakan, Imam akan membakar
surat doanya. Penyempurnaan surat doa serta prosesi penaikan dupa akan
diiringi oleh lagu.
·
Upacara diselesaikan dengan memberikan
penghormatan bersama pada jenazah dengan membungkukkan badan sebanyak 3x.
3.
Upacara Sang Cong
Sang Cong dalam
bahasa Hokkian bisa diartikan sebagai upacara untuk mengantarkan jenazah ke
area pemakaman. Upacara ini sebenarnya tidak berbeda jauh dari Mai Song,
bedanya upacara ini diselenggarakan di pagi hari di saat jenazah hendak diberangkatkan baik
dari rumah salah satu anggota keluarga maupun dari rumah duka. Sang Cong hanya
bisa dimulai jika seluruh tamu sudah datang, baik membawa bunga duka Adijasa atau tidak.
Tiap tamu yang
hadir dengan bunga duka Adijasa atau tidak
harus melakukan penghormatan terlebih dahulu pada mendiang dengan cara
menaikkan dupa atau bersembahyang tepat di depan altar yang tersedia baru
diperkenankan untuk duduk.
Sang Cong memiliki tatanan acara sebagai berikut:
·
Fokus dari Sang Cong adalah dilakukan
ketika jenazah hendak diberangkatkan menuju area pemakaman dari rumah duka atau
rumah anggota keluarga.
·
Seluruh tamu yang datang diperkenankan
untuk berdiri menghadap ke arah altar persembahyangan lalu menaikan dupa yang
dipimpin imam.
·
Selesai prosesi penaikan dupa, maka
imam akan membacakan doa yang diiringi dengan nyanyian para tamu.
·
Setelah surat doa dibacakan, maka surat
doa akan dibakar dengan tujuan supaya doa bisa sampai ke Tuhan.
·
Dilanjutkan dengan penaikan dupa
sekaligus penyempurnaan dari surat doa yang masih diiringi dengan lagu.
·
Sang Chong akan selesai ketika peserta
melakukan penghormatan secara bersamaan dengan membungkukkan badan ke arah
altar persembahyangan sebanyak 3x berturut-turut. Lalu peserta
membubarkan diri untuk mempersiapkan diri ke tempat pemakaman
Dalam prosesi ini, pihak keluarga juga diwajibkan untuk
mengenakan pakaian berkabung. Pakaian ini akan dipakai setelah menjalankan
upacara Jib Bok, tiap anggota
memiliki aturan pangkat pakaian berkabung yang telah disesuaikan dengan
tradisi.
Lalu saat jenazah hendak
di bawah ke pemakaman, anak sulung laki-laki atau anak yang paling dituakan dan harus laki-laki dari anggota
keluarga akan berjalan di depan peti mati dengan membawa abu leluhur serta foto
anggota keluarga yang telah meninggal, beberapa ada yang membawa bunga dari toko bunga Surabaya.
4.
Upacara Jib Gong
Jib Gong artinya
masuk lubang atau lebih mudah disebut sebagai upacara pemakaman. Tradisi
upacara kematian yang diyakini oleh umat Kong Hu Chu, yang mengantarkan jenazah
hingga ke area pemakaman.
Bukan hanya petugas upacara atau para
tamu saja, seluruh anggota keluarga juga harus ikut serta dan menyaksikan
prosesi penurunan peti mati jenazah ke dalam lubang kubur hingga upacara
Jib Gong ini dianggap selesai.
Anggota keluarga
serta kerabat akan melemparkan segenggam tanah sebelum peti jenazah ditimbun
dan ditabur bunga dari toko bunga Surabaya.
Di akhir proses
pemakaman, seluruh pakaian yang dipakai pelayat akan dibakar bersama-sama untuk
menghindari kesialan atau nasib buruk.
Ritual upacara
kematian tradisi Tionghoa memang panjang, tidak heran jika kini banyak
keturunan Tionghoa yang lebih memilih menggunakan jasa rumah duka tepercaya
untuk menyelenggarakan seluruh upacara tersebut bahkan ada yang melakukannya
hingga upacara Tai Siang. Sedangkan yang tidak bisa hadir dan menjalankan
upacara umumnya akan menitipkan pesan
bunga papan duka Surabaya.
Agustina Florist sebagai toko bunga yang sudah memiliki pengalaman cukup tinggi dalam bidang pelayanan karangan bunga, siap menerima pemesanan dan pengiriman karangan bunga segar sesuai dengan budget maupun kebutuhan anda.
Hubungi kami :
HP : 0812 3343 7027
WA : 0818 0329 1424
Email : agustinaflorist44@gmail.com
Website Katalog : clianthabunga.com
Tidak ada komentar untuk "4 Upacara Kematian Dalam Proses Pemakaman Orang Tionghoa"
Posting Komentar