6 Fakta Menarik Tentang Makam Tionghoa yang Jarang Anda Tahu

bunga duka adijasa surabaya


Adijasa Surabaya – Makam Tionghoa memang memiliki ciri khas tersendiri yang membuat sejarawan maupun budayawan dari luar etnis Tionghoa merasa tertarik dan penasaran karena ingin tahu apa saja fakta yang berada dibaliknya.

Contoh paling dekat adalah makam China yang terdapat di kawasan Lasem yang kini menjadi wisata kuburan China yang memiliki peminat khusus. 


Fakta menarik tentang makam orang Tionghoa
1. Bentuknya sangat khas
Makam etnis Tionghoa umumnya bisa kita kenali dengan sangat mudah dari gaya arsitekturnya yang sangat khas. Ada pun ciri lainnya yakni mempunyai gundukan tanah tinggi dan besar serta ada sebuah meja persembahan yang sengaja ditempatkan di depan nisan. 

Di sebelah kiri makam terdapat tonggak Dewa Bumi yang dipercaya dapat menjaga makam serta nisan yang dinamakan sebagai bongpai dengan tulisan kanji China.  Cukup jarang kita bisa melihat ada bunga papan duka cita yang ditempatkan.

2. Status bisa ditentukan berdasarkan besar kecilnya makam
Dalam kepercayaan orang Tionghoa, yang memiliki pengaruh terbesar bukanlah seberapa banyak bunga papan duka cita yang terdapat di nisan, namun seberapa besar ukuran makamnya. Besarnya makan orang Tionghoa dikaitkan dengan status orang yang dimakamkan. Makin tinggi status yang dimiliki orang tersebut maka akan makin besar pula ukuran makamnya.

3. Konsep kematian ikut berpengaruh pada besar makam
Orang Tionghoa khususnya China tradisional mempunyai konsep atau proses kematian tersendiri. Karena mereka percaya jika orang yang telah tiada akan pindah ke dunia lain. Di mana dunia lain tersebut memiliki kehidupan yang mirip seperti dunia manusia. 

Ketika dimakamkan jenazah orang China tradisional akan dikuburkan bersamaan dengan benda kesayangan dan mengenakan pakaian yang paling bagus yang dimilikinya. Jika ingin menaburkan bunga, boleh mengaburkan bunga duka Adijasa di atas makam.

4. Nisan ikut menentukan status
Dahulu kala sebelum orang Tionghoa menggunakan jasa rumah duka Adijasa, kebanyakan mereka melakukan sendiri upacara kematian orang tua atau kerabat yang meninggal. Di mana makam China yang dipersiapkan harus terbuat dari kayu (jika bukan dari golong orang mampu) sedangkan untuk golongan kaya umumnya akan memakai bongpai (nisan) dari pahatan batu yang diukir dengan berbagai simbol religi.

Hingga saat ini masih banyak yang menerapkan tradisi ini, termasuk saat melakukan upacara atau ritual kematian di rumah duka Adijasa. Ada pun variasi hiasan nisannya diambil dari gambar atau motif yang masih berhubungan dengan kisah para dewa atau ukiran yang memiliki symbol keberuntungan atau kesejahteraan dan hal positif lainnya.

5. Tradisi ziarah makan dilakukan pasca Imlek
Saat mengunjungi suatu makam menjelang imlek sebenarnya bukanlah suatu kewajiban untuk orang Tionghoa. Karena sembahyang di makam memiliki waktu tersendiri yakni saat masa Ceng Beng. Anggota keluarga umumnya akan membersihkan makam lalu menebarkan bunga duka Adijasa di atas makam. Ketika momen Ceng beng tiba, sanak famili yang masih hidup akan menyempatkan diri untuk datang lalu melakukan penghormatan pada leluhur.

6. Tidak Harus Selalu Dimakamkan
Meskipun tradisi kental orang Tionghoa diwajibkan menguburkan jenazah, tapi tidak semua orang Tionghoa melakukan hal tersebut, ada beberapa orang yang lebih memilih untuk melakukan kremasi. Umumnya kremasi dilaksanakan sesuai permintaan orang yang meninggal semasa hidupnya. 

Maka dari itu ada rumah abu yang merupakan rumah tempat menyimpan abu jenazah sehingga orang yang masih hidup bisa terus mendoakan dan menyimpan karangan bunga yang dibeli dari toko bunga Surabaya ketika momen Ceng Beng berlangsung.

Itulah beberapa fakta menarik mengenai pemakaman warga Tionghoa. Biasanya pemakaman ini akan ramai pada hari-hari tertentu seperti pada hari Ceng Beng dimana sanak saudara akan datang berkunjung untuk melakukan ziarah. Berikut ini hal yang wajib Anda ketahui saat ingin berziarah ke makam Tionghoa.

Hal-Hal yang wajib diketahui sebelum mendatangi pemakaman Tionghoa

Pesan bunga papan duka Surabaya menjadi salah satu pilihan seseorang ketika ada sanak famili yang meninggal sebagai ungkapan belasungkawa, hal ini umumnya dilakukan ketika orang tersebut tidak bisa hadir karena berada di tempat yang jauh dan juga tidak bisa diwakilkan oleh orang lain. 

Menyiapkan bunga atau pesan bunga papan duka mungkin menjadi salah satu agenda penting sebelum datang ke makam, namun ternyata ada beberapa kondisi lainnya yang wajib diperhatikan seseorang ketika ingin mendatangi pemakaman Tionghoa:

1. Datang Saat Masih Terang
Saat berkunjung ke toko bunga Surabaya hendaknya dilakukan di pagi atau siang hari sehingga ketika sampai makam Tionghoa awan masih terang dan Anda pun dapat menyaksikan keindahan bangunan bergaya unik dari makam etnis Tionghoa.

2. Datang Pasca Imlek
Bila ingin melihat kebudayaan khas dari etnis Tionghoa ketika berziarah, maka lakukan 2-3 bulan setelah imlek. Orang Tionghoa umumnya akan melakukan ziarah di Cheng Beng tepat di bulan ketiga pasca merayakan hari tahun baru imlek untuk mendoakan makam para leluhur mereka.

3. Jangan Datang Sendirian
Meskipun datang di pagi atau siang hari yang hawanya masih panas dan terang, akan jauh lebih baik dan bijaksana jika datang bersama kerabat atau teman karena suasana di sekitar pemakaman Tionghoa cukup sepi. Terutama bila kunjungan ini yang pertama kalinya.

4. Minta Izin Pada Penjaga Makam
Jika bermaksud datang ke makam orang lain hendaknya meminta izin terlebih dahulu pada penjaga makam, jangan bertindak gegabah dengan asal masuk saja ke tanah pemakaman orang lain. Jika penjaga makam (kuncen) tidak sedang sibuk, bisa diantarkan untuk berkeliling tapi jika tidak bisa diantar maka akan lebih baik jika mencari tahu terlebih dahulu apa saja hal yang diizinkan serta yang dilarang dilakukan di sekitar tanah pemakaman, informasi ini bisa diperoleh dari kuncen.

5. Bersikap Sopan
Meskipun bangunan makam China menarik untuk difoto dan diposting di social media, namun perlu diperhatikan untuk selalu menjaga kesopanan. Sebelum memotret pemandangan pemakaman dari makam-makam yang ada di pemakaman Tionghoa, hendaknya tidak lupa untuk meminta izin atau permisi terlebih dahulu. 

Jangan lupa pula untuk mengenakan pakaian yang sopan yang menggambarkan kepedulian dan penghormatan terhadap orang yang sudah meninggal. Dan terakhir yang perlu diperhatikan adalah budayakan untuk selalu menjaga kebersihan, jangan sembarangan membuang sampah di sepanjang jalan bahkan di atas makam orang lain karena selain merusak keindahan juga berkonotasi negatif terhadap penghormatan pada orang yang sudah meninggal.

Terlepas dari rasa ketertarikan dengan gaya arsitektur atau ukiran dan bentuk dari makam orang Tionghoa, sebagai orang asing yang tidak memiliki hubungan darah atau ikatan kekeluargaan dengan salah satu penghuni makan di tanah pemakaman Tionghoa, bersikap baik adalah kunci utama agar tidak aktivitas wisata makam berjalan lancar. Jika memungkinkan, hendaknya bawa bunga yang dibeli di salah satu toko bunga Surabaya.


Tidak ada komentar untuk "6 Fakta Menarik Tentang Makam Tionghoa yang Jarang Anda Tahu"